Rabu, 03 Juli 2013

BUDAYA ORGANISASI

Pengertian dan fungsi Budaya Organisasi

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. pengertian atau definisi dari budaya organisasi tersendiri adalah , budaya yaitu suatu tingkah laku atau kebiasaan sekelompok manusia yang sudah ada sejak nenek moyang mereka dan mereka melastarikan tingkah laku atau kebiasaan tersebut . Sedangkan organisasi adalah sekumpulan manusia , sekelompok manusia yg bersatu berorganisasi untuk menuju suatu tujuan tertentu secara bersama.
Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan. Budaya organisasi merupakan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri. budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu . pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi. sebagai suatu pola asumsi-asumsi mendasar yang dipahami bersama dalam sebuah organisasi terutama dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Pola-pola tersebut menjadi sesuatu yang pasti dan disosialisasikan kepada anggota-anggota baru dalam organisasi.

Fungsi budaya
1. Sebagai kekuatan penggerak . Karena jika budaya terbentuk melalui proses belajar- menajar (learning process ) maka budaya itu dinams
2. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat . Identitas ini terbentuk olej berbagai faktor sperti sejarah , kondisi dan sesi geografis , sistem-sistem sosial , politik dan ekonomi dan perubahan nilai di dalam masyarkat , perbedaan dan identitas budaya dapat mempengaruhi kebujakan pemerinyahan di berbagai bidang.
3. Sebagai warisan , budaya disosialisasikan dan diajarkan kepada generasi berikutnya
4. Sebagai pengikat suatu masyrakat . Kebersamaan adalah faktir pengikat yang kuat seluruh anggota masyarakat
5. Sebagai sumber . Budaya merupakan sumber inspirasi , kebanggaan , dan sumber daya . Budaya dapat menjadi komiditi ekonomi misalnya wisata budaya .
6. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah .
7. Sebagai pola perilaku , budaya berisi norma tingkah laku dan menggariskan batas toleransi sosial
8. Sebagai subtitusi (pengganti) formalisasi
9. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahaan , dilihat dari sudut ini , pembangunan seharusnya merupakan proses budaya
10. Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk
Fungsi budaya dalam organisasi
1. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
4. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
5. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain
6. Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di dalam organisasi. [b]

Tipologi Budaya Organisasi

Tipologi yang lain dikemukakan oleh Deal & Kennedy yang memilah budaya organisasi ke dalam empat kategori budaya berdasarkan dua faktor utama, yaitu :
Derajat resiko dalam kegiatan bisnis
Kecepatan perusahaaan atau manajemen dalam mendapatkan umpan balik atas keputusan atau strategi




Dan secara umum budaya organisasi terpilah menjadi dua kutub besar yaitu :
1. budaya administrative
2. budaya entrepreneur
Pemahaman dua klasifikasi dasar budaya organisasi ini akan menuntun kearah pemahaman budaya organisasi secara lebih baik.
Perusahaan yang memiliki budaya administratif bertolak belakang dari budaya entrepreneur, aktifitas yang dilakukan lebih memfokuskan pada peluang-peluang yang sudah ada. Budaya administratif ini memandang bahwa peluang yang diperoleh harus terus dipertahankan, karena investasi yang ditanamkan sangat besar. Konsekuensi logisnya perusahaan membutuhakan prosedur pengendalian yang cukup kerar untuk mempertahankan peluang yang sudah diperoleh ini. Dinamika budaya administratif tidak sedinamis budaya entrepreneur. Struktur organisasi juga dengan diseseuaikan aktivitas usaha perusahaan yang menganut budaya administratif ini sedangkan,
Perusahaan yang memiliki jenis budaya entrepreneur dalam setiap aktivitasnya selalu memfokuskan pada peluang-peluang baru. Hal ini tercermin dalam jiwa kewiraswastaan yang selalu menganggap bahwa dengan menemukan dan memanfaatkan peluang-peluang baru tersebut perusahaan akan selalu survive dan terdorong untuk selalu berusaha mencapai sasaran yang berbeda-beda dari satu period eke periode berikutnya. Karenanya kegiatan operasional yang terjadi dalam perusahaan sangat dinamis dan membutuhkan sumber daya manusia yang cepat dalam mengantisipasi perubahan-perubahan internal maupun eksternal. Perusahaan akan berusaha memenuhi sarana yang dibutuhkan untuk merealisasikan kegiatan dalam upaya meraih kesuksesan dari peluang baru itu.
Dibutuhkan kompabilitas struktur organisasi dengan budaya agar dapat memperoleh peluang-peluang baru dan mempertahankan peluang yang sudah ada.



sumber / refrensi
[a] Budaya Organisasi oleh Taliziduhu Ndraha , diterbitkan oleh PT RINEKA CIPTA , cetakan pertama , juni 1997 , jakarta .
[b] Perilaku dan Budaya Organisasi oleh A.A Anwar Prabu Mangkunegara , diterbitkan oleh Refika aditama , Tahun 2005 , Bandung .
[c] A.B. Susanto, F.X. Sujanto, Himawan Wijanarko, Patricia Susanto, Suwahyudi Mertosono, Wagiono Ismangil, “Corporate Culture and Organization Culture”

Share: